Selasa, 15 September 2009

Usaha Dagang Rumahan



Usaha ini memamg bisa dibilang gampang sekali dilakukan. Kita hanya perlu mengambil produk barang atau kulak ke pedagang besar, grosir misalnya kemudian menjualnya lagi ke konsumen.

Walaupun keuntungan yang didapat dari tiap jenis barang tidak begitu banyak, namun jika semakin banyak barang yang kita jual tentulah keuntungan yang didapatkan akan semakin banyak pula.

Begitu pula yang dilakukan Tunik Riwayanti yang akrab dipanggil dengan mbak Tunik. Ibu dengan 4 orang anak ini memang dari kecil menyukai usaha dagang, pekerja keras dan terbilang sangat ubet, kta orang Jawa.

Usaha dagang apa saja pernah ia lakoni. Bahkan dari usia yang cukup remaja jika sang nenek dan ibunya mempunyai barang dagangan, ia selalu meminta ijin untuk coba dijualnya ke teman-temannya dan ke beberapa orang. Itulah yang ia tetap lakukan sampai sekarang.

Mekanisme Usaha

Barang-barang yang ia ambil lalu dijualnya lagi sangat banyak jenisnya. Sprei, pakaian, koko muslim, sarung, daster batik, hingga sabun lulur merupakan barang dagangan adalannya. Barang ini ia ambilnya dari beberapa grosir, namun khusus untuk daster batik ia ambil langsung dari produsen yang kebetulan dikenalnya.

Untuk sekarang ini kebanyakan mbak Tunik mengambil barang sesuai dengan pesanan pelanggan. Namun jika ada barang yang dirasanya pasti laku terjual, ia berani untuk ambil dahulu.

Hal yang membuat mbak Tunik tetap eksis di usaha ini karena ia selalu menemukan barang dengan kualitas yang sama, namun harganya jauh dibawah harga toko. Bahkan jika ia mengambil keuntungan hingga 30.000 rupiah per jenisnya, harga pun masih tetap dibawah harga toko. Maka banyak dari para pelanggannya yang membeli barang darinya untuk dijual kembali.

Sebagai ibu rumah tangga, usaha ini sangat disukainya karena selain tidak terikat dengan waktu, ia juga masih tetap bisa mengurus anak-anaknya. Ia bisa menjual barang dagangannya sambil menjemput anaknya pulang dari sekolah. Bahkan diantara pelanggannya, banyak pula yang langsung datang ke rumahnya untuk mengambil barang yang mereka inginkan.

Sistem yang dipakai dengan grosir dimana ia mengambil barang yang akan dijualnya lagi adalah denga bayar dimuka atau sistem kulak. Walaupun diakuinya agak merasa kesulitan dalam permodalan untuk mengkulak barang pesanan, mbak Tunik selalu konsisten dan pantang menyerah dalam menjalankan usaha ini.

Pemasaran

Kebanyakan pembeli produk-produk yang dijualnya adalah teman-temannya, tetangga dan ibu-ibu dari teman anaknya sekolah. Banyak juga kenalan lain yang ditemuinya secara tidak sengaja baik dari teman, sahabat dari ibu teman anaknya atau dari pameran-pameran yang sering ia kunjungi guna melihat barang-barang dengan kualitas bagus yang bisa dijualnya lagi.

Mungkin memang karena bakat dagangnya dari kecil sehingga banyak sekali orang-orang yang membeli apa saja yang dijualnya.

Dalam menjual barang dagangannya ia membuat sistem yang fleksibel dengan melihat kondisi orang yang membelinya. Cash, bagi orang yang ia anggap sanggup untuk langsung membayar lunas, namun bisa juga bayar tempo 2 kali. Inilah yang membuat pelanggannya senang dan tetap membeli darinya daripada repot pergi ke toko.

Kendala dalam menjual barang dagangannya yang yang palimg sering ia temui adalah jika pembeli ingin menukar barang yang ia ambil karena warna yang mungkin kurang dusukainya.

Hal ini membuat mbak Tunik harus balik lagi ke tempat/grosir dimana ia megambil barang tersebut. Lebih repotnya lagi jika tidak ada sistem retur. Memang barang yang tidak bisa ditukar tersebut bisa dijualnya ke orang lain, namun itu membutuhkan waktu sehingga menjadikan modal terhenti.

Simulasi Keuntungan
Pemasukan
Penjualan 1 bulan
Sprei = 25 x Rp 120.000,00 = Rp 3.000.000,00
Baju = 40 x Rp 70.000,00 = Rp 2.800.000,00
Sarung = 50 x Rp 40.000,00 = Rp 2.000.000,00
Koko = 25 x Rp 75.000,00 = Rp 1.875.000,00
Sabun lulur = 20 x Rp 9.000,00 = Rp 180.000,00
Total pemasukan = Rp 9.855.000,00

Pengeluaran
Kulak per item
Sprei = 25 x Rp 110.000,00 = Rp2.750.000,00
Baju = 40 x Rp 60.000,00 = Rp 2.400.000,00
Sarung = 50 x Rp 30.000,00 = Rp 1.500.000,00
Koko = 25 x Rp 60.000,00 = Rp 1.500.000,00
Sabun lulur = 20 x Rp 7.000,00 = Rp 140.000,00
Total kulak barang = Rp 8.290.000,00
Transportasi = Rp 150.000,00
Total pengeluaran = Rp 8.440.000,00

Keuntungan bersih
Rp 9.855.000,00 � Rp 8.440.000,00 = Rp 1.415.000,00
Dipublikasikan pada 28 August 2009 oleh admin � Kategori Berita-Info Bisnis, Info Produk, Peluang Bisnis, Profile Pengusaha

Sumber : Bisnis UKM

0 komentar:

Posting Komentar